09 Juli 2009

pohon cinta

hari-hari semakin berguguran dari ranting kehidupan membawa dedaunan coklat terbang bersama angin malam. Ku menanti fajar dengan dingin yang menusuk, menanti sinar yang cahayanya menembus sela-sela keheningan.

malam.. kapankah musim semi tahun ini akan menyambut? getir akarku hampir saja menumbangkan hati. Andai saja air surga tak menyirami, mungkin kemarin aku terkapar mati.

sepi.. pergilah dari air mataku ini.. ku ingin menyambut sang bunga tanpa derai kesedihan karena ku yakin di setiap putiknya terselip senyuman untukku.

jika nanti musim semi itu tiba, ku ingin hangatnya selalu membungkus hati kita, karena ku ingin kau selalu mekar memesona dan buah kita menjadi merah ranum merona hingga orang terkesima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar