10 Juli 2009

kamu adalah puisi itu

Ini sih sebuah puisi, sepertinya…, tapi tampak seperti tulisan, kelihatannya.... Hmmm, pacarku si gendut bilang aku ini si manja, karena aku tidak bisa merasa tenang sebelum bermanja-manja pada dirinya dan aku sangat suka mengejek perut gendutnya.

Aku uring-uringan dikala diam dan sendirian, namun di saat kita bertemu aku tidak bisa menahan diri untuk tidak mengejek perut gendutnya, tingkah lakunya, kata manisnya.... hmmm, sebenarnya jika dia tahu dengan mengejek itu aku benar-benar menghayati betapa kehadirannya membuat aku tersenyum. Seandainya aku gata-gatal karena mengejek dia, aku rela, karena lebih penting menghayati hadirnya daripada gatal-gatalku.

Aku gombal? kelihatannya…, dan dia pun bilang seperti itu, namun sungguh betapa kamu berarti bagiku pacarku si gendut. Betapa mimpi dan harapan itu semakin subur saat ini. Bukan karena aku tapi karena apa yang telah Dia ijinkan ada di antara kita saat ini, yaitu sebuah pertemuan.

Ini puisi katanya, arrghh…, tiada kata-kata puitis yang kulihat, namun memang begitulah adanya. Karena kamu adalah puisi itu… aku pun tak mampu sempurna menggambarkan kamu dalam kata, kecuali Dia yang mampu menyempurnakan kamu dalam cinta.

Aku sayang kamu Puisi, tiada lagi kata. Mmm, ada sih, namun dalam cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar