20 Juli 2009

Huh!

Huh! Kaki ini terikat erat oleh bayanganmu yang masih saja mengharapkannya, erat benar-benar erat hingga aku sulit untuk bisa melangkah. Melangkah lagi untuk benar-benar pergi dari masa lalu. Tolong beri sedikit nafas pada langkahku, aku lelah jika kau terus-menerus mengikutinya. Berhenti sekarang atau kau akan merasakan apa yg aku rasakan. Dingin mulai menaiki tubuhku dari gelang kaki ku yang kau jerat. Aku takut dingin itu akan membunuhku.

Huh! Kau robek lagi hati kecil ini. Padahal baru kemarin kujahit. Tak ibakah memandang rapuhnya saat kau sentuh? Bahkan saat hanya kau pandang sekalipun? Buyarkan saja mimpi-mimpi dalam tidurku, lukisi dengan hitam legam tak berwarna, agar angan-angan itu tetaplah sekedar angan, melintasi malam nan terlelap dalam kelam.

Huh! Jangan tuang madu itu dalam gelas minumku, karena hanya menjadi racun dalam tubuhku. Jangan pernah memberiku harapan saat kau masih mengharapkannya, dan jangan memberiku janji pada malamku karena makin menyakitiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar